Selasa, 11 Mei 2010

ILMU MENDAPATKAN HARTA KARUN / BENDA PUSAKA YANG TERKUBUR DAN TERPENDAM

Mungkin anda selalu mendengar bahwa didalam perut bumi atau didalam dasar laut terdapat banyak harta atau barang pusaka zaman dahulu yang terkubur atau terpendam sehingga tidak mungkin diketahui keberadaan dan kedalamannya. Sehingga lama kelamaan harta atau benda pusaka tersebut akan musnah ditelan waktu.

Jika anda memiliki keinginan kuat dan mau berusaha keras untuk medapatkannya sebenarnya ada cara ilahiyah yang cukup dahsyat dapat dijadikan sarana untuk mengetahui dimana harta karun/harta pusaka berada kemudian dengan cara manual / menggali atau mengkorek maka harta atau benda tersebut akan mudah didapat.

Caranya adalah sebagai berikut. Sebelumnya amalkanlah ilmu mendapatkan harta / benda pusaka yang terkubur dan terpendam :


“Wayaquuluuna haazal wa’du in kuntum shoodiqiin”

Sebanyak 3000x atau lebih selama 7 hari, dimulai pada hari sabtu kemudian hari terakhir yaitu hari ke tujuh atau bertepatan hari jum’at maka berpuasalah seperti bulan ramadhan. Insya allah anda akan mendapat petunjuk berupa jawaban keinginan mengetahui dimana harta karun berada.



Yang paling baik apabila di iringi setiap malam selama tujuh hari lakukan sholat sunat hajat dua rekaat dan setelah sholat hajat maka membaca ilmu tersebut sebanyak ketentuannya kemudian meminta kepada Allah SWT segala apa yang dihajatkan.



Misalnya ada petunjuk yang diberikan dari alam ghaib baik itu melalui mimpi dan sebagainya bahwa pada suatu tempat tertentu dalam perut bumi atau dalam laut terdapat benda bertuah atau bahan mulia seperti emas dan sebagainya, kemudian yakin betul (tidak ada keraguan) maka anda dapat mengkorek atau menggali tempat tersebut sesuai dengan petunjuk yang datang.

Biasanya ketika melakukan penggalian atau proses pengangkatan benda atau harta akan datang bermacam godaan yang dapat mengganggu bukan dari bangsa manusia maka perbanyaklah doa penunduk nabi sulaiman sebagai berikut:

“Innahu min sulaiman wa innahu bismillahhirrtohmanirrohim, ala ta’alu aliyya wa’tuni muslimin”


Usir dengan perintah yang tegas pada mahkluk tidak kasat mata itu pergi dan tidak boleh mengganggu anak cucu nabi sulaiman sebagai kalifah Allah.

Dalam ke ilmuan ini “kata bathin” sangat diutamakan. Apabila dalam bathin yang mengerjakan bahwa benda atau harta yang ada dalam perut bumi itu hilang musnah atau tidak ada maka jangan dilanjutkan penggaliannya. Karena kalau dipaksakan maka benda atau harta yang ditemukan akan berubah jadi batu dan tanah yang tidak berharga.